Kamis, 09 Agustus 2012

Bercintaku bersama Malam


aku hanya bisa bercinta dengan malam.
Terlarut dalam pekikan jangkrik yg membekam.
Disaat hiruk pikuk hedonisme merajalela diluar sana.
Aku hanya bisa berkencan dengan malam.
Seperti seonggok batu tak bertuan.
Aku menikmati malam.
desiran angin menari nari menghiburku.
lalu ku biarkan ia mengobati luka ku yang menganga.
''jangan pernah takut akan luka, sayang''
Kata angin yang membisikan kata di telingaku.
Gemercik air melantunkan nadhom nadhom cinta.
Cinta yang lara.
Cinta yang fana.
Ku nikmati kencanku bersama malam.
''Jangan tinggalkan aku dalam kesindirian''
Kataku
Diapun berjanji akan menemaniku sampai luka mengering.
Sampai embun mengecup dedaunan di depan rumah.

Purwokerto. 31 mei 2012

Sajak Lara

q hanya terdiam.
Mendengarkan desiran angin malam.
Seolah mereka mencaci.
Memaki lara dan gundahku.
''apa gunanya kau menyesal. Apa yang kau sesali. waktu tak bisa berjalan mundur''
Terus menerus berceloteh layaknya burung gereja di pagi hari.

Tak ada waktu untuk mengukir sejarah masa itu.
Aku terus bertanya tanya didalam hati.
''kenapa kau tanam benih cinta dihalaman rumah''
Memang rumah ini terlihat indah di luar.
Namun begitu kosong dan senyap didalamnya.

Aku terpaku diatas bumi.
Diatas hamparan duka.
Sampai kapan q hidup dengan ke omong kosongan belaka???

Mengingatmu adalah dosa bagiku

sungguh manis katamu.
namun ternyata memabukan bagiku.

sungguh manis rayuanmu.
namun ternyata menjadi candu bagiku.

sungguh manis kau memperlakukanku bak putri raja.
namun ternyata menjadi racun bagiku di kemudian hari.

sungguh manis pesona yang kau pancarkan di hadapanku.
namun ternyata menjadi bumerang bagiku.


namun,,, meski kau sangatlah indah, di hatiku tetap ada yang lebih indah.
Dia lah Allah SWT, dialah kekasihku.

Tentang Suatu Kebodohan dan Cinta


keakuanku mulai berfikir.
Bahwa diri ini hanyalah orang bodoh yg hidup dalam kelamnya dunia.
Terkoyahkan oleh kerasnya kerikil kehidupan.

Diri ini tak bisa tegar menghadapi onak dan duri di jalanan menuju masa depan.

Benar kata dia yg disana, bahwa diri ini hanyalah selembar daun kering yg terombang ambing angin kemanapun ia berlari.

tentang cinta memang tak luput dr nafsu birahi lelaki atau wanita.
Aku di dalamnya menyimpan banyak pertanyaan yg menggondok tanpa bisa bicara.
Dia lelaki biadab ataukah lelaki bagai malaikat?
Serigala berbulu domba pun sering berkeliaran di ladang kenistaan.

Aku hanya terpuruk.
Meratapi sekuntum bunga yg tlah layu.
Tanpa seorangpun mengulurkan tangannya untuk bangkit meninggalkan hidup kelam ini.
Aku hanya terus menunggu dan menunggu ssorg yg dapat memekarkan kembali bunga layu itu.

masih tetap dalam penantian...
Walau sampai sebatang ranting menghasilkan sekuntum bunga yg indah nan harum.



By. The dreamer in heaven of love.
(but, i believe, my dream will come true)

HABIS

Malam berganti siang
Siang berganti malam
Kayu berganti abu dalam perapian
Selalu ada pesan dibalik percikan abu yang terlupakan

wijaya
cilacap, 31 desember 2011

puisi : Cinta dan Dusta

Mencintaimu adalah proses
Proses panjang mencapai puncak hubungan
Proses panjang membangun tembok kesetiaan

Namun, mencintaimu adalah candu
Candu yang menjadi racun dalam mihrab cintaku
Racun yang sengaja kau bawa untuk menghancurkan tembok itu

Aku telah mencintaimu
Lantaran engkau patut untuk aku cintai
Engkau memilihku
Namun kau tak pantas memilikiku

Aku mencintaimu
Meski kau mencintai yang lain

Aku bahagia
Karena aku tak memilikimu

Aku bahagia
Karena aku memiliki dia

Dia yang selalu mencintaiku dengan kesetiaan
Dia yang tak akan mencintai yang lain

Cilacap, 13 Mei 2011


Oleh:
Isnaini wijayanti
Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam
STAIN Purwokerto


Tentangku...

Aku mulai berfikir, 
bahwa aku hanyalah orang bodoh yang hidup dalam kelamnya dunia.
Terombang ambing oleh kerasnya kerikir kehidupan, 
aku tak bisa tegar menghadapi onak dan duri di jalanan menuju masa depan. 
Benar kata mereka, 
q hanyalah seonggok daun kering yang terombang ambing angin kemana saja,
Soal cinta memang tak luput dari nafsu birahi laki atau wanita. 
Aku di dalamnya menyimpan pertanyaan yang menggondok tanpa bisa bicara. 
Dia lelaki biadab ataukah lelaki bagai malaikat. 
Serigala berbulu domba pun sering berkeliaran di ladang kenistaan.
Aku hanya terpuruk tanpa seorangpun mengulurkan tangannya untuk bangkit meninggalkan hidup kelamku. 
Aku hanya bisa menunggu dan terus menunggu.
Walau sampai sebatang ranting menghasilkan sekuntum bunga yang indah.