Kamis, 09 Agustus 2012

Sajak Lara

q hanya terdiam.
Mendengarkan desiran angin malam.
Seolah mereka mencaci.
Memaki lara dan gundahku.
''apa gunanya kau menyesal. Apa yang kau sesali. waktu tak bisa berjalan mundur''
Terus menerus berceloteh layaknya burung gereja di pagi hari.

Tak ada waktu untuk mengukir sejarah masa itu.
Aku terus bertanya tanya didalam hati.
''kenapa kau tanam benih cinta dihalaman rumah''
Memang rumah ini terlihat indah di luar.
Namun begitu kosong dan senyap didalamnya.

Aku terpaku diatas bumi.
Diatas hamparan duka.
Sampai kapan q hidup dengan ke omong kosongan belaka???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar