Bismillahirrohmanirrohiim...
___”ALLAH TIDAK PERNAH BENCI SAMA SAYA”___
Ada seorang pemuda bernama ikhsan. Dia merupakan anak ke tiga dari lima bersaudara. Ayahnya merupakan orang yang lebih dari cukup membiayai anaknya sampai jenjang SMA. Kecuali Ikhsan, dia hanya lulus SD saja. Setiap hari kerjanya hanya menggembala sapi dan kerbau, tidurnya pun di atas jerami yang sudah mengering. Padahal saudara-saudaranya tidur di atas kasur. Dia tak habis fikir, kenapa hanya dia yang di bedakan seperti itu. Dia pun jalani dengan ikhlas. Suatu malam jumat ada anak-anak tikus di samping jerami tidurnya, dia berfikir “kata orang kalau malam jumat nelen anak tikus hidupnya ngga susah lagi”. (maklum, ilmu agamanya si ikhsan sangat minim sekali. Sholat saja tak pernah). Akhirnya ikhsan pun menelan tuh anak tikus.
Dan akhirnya si ikhsan pun menikah. Dia yg hanya lulusan SD pun mencoba mendaftar menjadi penjaga sekolah (jaman dulu lulusan SD masih bisa). Di saat saudara-saudaranya telah berhasil menjadi guru. Dan akhirnya dia pun di angkat jadi pegawai negeri.
Semasa kecil sampai dia mempunyai lima anak, dia tak pernah mengerjakan Sholat. Meski istrinya sholat. Padahal, ada anak kost di rumahnya tiap malam mengajar mengaji anak-anak di sekitarnya. Panggil saja anak kost itu anwar. Tiap jam tengah tujuh malam, ikhsan baru pulang dari sawah ketika anak-anak mengaji di rumahnya. Anwar pun hanya diam saja melihat bapak kost nya tidak pernah sholat. Meski dalam hati selalu mendoakannya.
Suatu hari, ikhsan bertanya sama anwar “eh anwar, ada ngga sih buku panduan sholat?” “ada pak, ada.” Jawabnya seiring mengucap syukur di hatinya. Karena sama sekali dia belum pernah sholat dan sulit mnghafalkan doa-doanya. Akhirnya ikhsan mogok dan tidak kembali seperti semula. Sampai anwar tidak kost di rumahnya lagi, dia sudah menikah dan tinggal di tempat yang tak jauh dari rumahnya.
Dan entah kenapa lagi, ikhsan ingin belajar sholat lagi. Ahirnya dia mencari ustad dan belajar bersama ustad itu. Setiap malam dia latihan wudhu sendiri, sampai jam 12 malam dia masih bolak balik berwudhu. Istrinya sudah mencegahnya tapi ikhsan ngotot ingin bisa wudhu, sampai akhirnya dia sakit karena masuk angin. Waktu pun berlalu, akhirnya dia bisa sholat. Tapi dia ingin sekali ikut tarawih, karena saat itu sedang Ramadhan. Dia pun pergi ke rumah anwar, menceritakan keinginannya. Anwar sangat senang dengan perihal kedatangannya. Anwar pun memberi masukan, “kalo bapak malu ke masjid memakai sarung, takut orang lain tahu ya bapak pakai celana saja dan pecinya ditaruh saku, sampai masjid baru di pakai.”
Keesokan harinya ikhsan pun menjalankan apa yang diperintahkan anwar. Sampai akhirnya, rumahnya pak ikhsan menjadi tempat orang-orang tarawih. Sampai sebelum buka membagikan tajil dari hasil kebunnya. Anwar senang mendengar berita tersebut.
Suatu hari, ikhsan kembali bercerita kpd anwar bahwa dia ingin pergi naik haji. Akhirnya dia menjual tanah yang dimilikinya untuk berangkat haji dengan istrinya sampai uang yg hasil menjual tanah untuk berangkat haji lebih buat beli tanah lagi.
Dan kini, dia sudah menjadi kakek. Anaknya yang lima itu telah berhasil semua. Anak prtama dan kedua menjadi guru, yang ketiga di kesehatan, yang keempat menjadi pengusaha, dan yang kelima menjadi tentara. Dan, saudara-saudara kandungnya yang dulu berhasil kini semakin memburuk keadaanya di banding ikhsan.
Sekian................
Terimakasih sudah menyimak salah satu cerita saya. Cerita ini merupakan cerita nyata yang di alami kakek angkat saya dan anak kost di cerita tersebut adalah ayah saya sendiri.
Wassalamu’alaikum.wr.wb.
^_^